Bagaimana Hasil Uji Profisiensi dapat Membantu Laboratorium? (Part 1)

Feb 06, 2023


Partisipasi dalam uji profisiensi (UP) merupakan bagian penting dari penjaminan mutu di laboratorium analitik yang memberikan banyak manfaat. Penyedia UP mengevaluasi kinerja para peserta terhadap kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya yang ditentukan dalam desain skema UP. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diambil dari hasil laporan UP yang diterima oleh laboratorium:


1.      Mengetahui kinerja laboratorium

 

Mayoritas dari skema UP menggunakan bentuk scoring dalam mengevaluasi kinerja peserta, salah satunya adalah z score yang dihitung dari nilai peserta dikurangi dengan sebuah assigned value (nilai acuan) dan dibagi dengan SDPA (standard deviation for proficiency assessment).

 

Penilaian dari z score didasarkan pada kriteria berikut:


|z| ≤ 2.0 dinyatakan memuaskan

2.0 < |z| < 3.0 dinyatakan questionable (warning)

|z| ≥ 3.0 dinyatakan tidak memuaskan (outlier)


Penyedia UP memiliki beberapa pilihan untuk menentukan nilai SDPA yang digunakan dalam evaluasi, namun SDPA yang digunakan oleh penyedia UP bisa jadi tidak selalu sesuai bagi semua laboratorium. Jika dapat dijustifikasi, peserta kemudian dapat menghitung nilai z-score mereka sendiri menggunakan nilai SDPA alternatif yang sesuai dengan tujuannya (fit for purpose).

 

2.      Melakukan tindakan korektif

 

Skor kinerja yang tidak memuaskan (outlier) mengindikasikan kemungkinan adanya masalah pada analisis/pengujian yang dilakukan. Laboratorium harus melakukan investigasi hal ini, seperti dengan memeriksa kesalahan transkripsi atau perhitungan, memeriksa trueness dan presisi; dan jika diperlukan, mengatasi masalah tersebut dengan melakukan tindakan korektif yang tepat. Partisipasi dalam UP memberikan manfaat yang sangat terbatas bagi laboratorium, jika skor kinerja yang outlier tidak ditindaklanjuti.

 

3.      Mengevaluasi hasil dari waktu ke waktu


Selain dengan pengendalian mutu internal, partisipasi secara reguler pada UP memungkinkan laboratorium untuk memantau kinerjanya dari waktu ke waktu dan dapat mengidentifikasi trends (kecenderungan data) sebelum hal tsb menjadi masalah. Skor kinerja yang diperoleh dari putaran UP berikutnya dapat di-plot pada control chart. [] bersambung